Laporan
Praktikum
Alat
dan bahan :
1. Spirtus
2. Gelas
beker 500 ml (2 buah)
3. Gelas
beker 800 ml (1 buah)
4. Termometer
batang
5. Pemanas
air (kaki tiga, kawat kassa)
6. Air
7. Korek
api
8. Timbangan
digital
Langkah-langkah praktikum
1. Siapkan
alat-alat yang akan digunakan.
2. Timbanglah
gelas beker 500 ml dalam keadaan kosong.
3. Isi air kedalam gelas beker 800 ml
sebanyak 300 ml.
4. Kemudian
bagi air tersebut ke dalam gelas beker 500 ml. Menjadi gelas beker A sebanyak
100 ml dan gelas beker B 200 ml.
5. Hitunglah
masa masing-masing gelas beker yang sudah terisi air tersebut.
6. Kemudian
panaskan air gelas beker A hingga panas, kemudian ukur suhu air panas tersebut
dengan thermometer.
7. Setelah
itu celupkan thermometer tersebut kedalam gelas beker B yang berisi air dingin, dan ukur perubahan suhu
yang terjadi.
8. Campurkan
air gelas beker A dan gelas beker B, tunggu beberapa saat hingga suhu campuran air
itu konstan.
9. Ukur
kembali suhu campuran air tersebut.
10. Catatlah
semua data yang diperoleh.
Hasil
percobaan :
Dari hasil penimbangan
tersebut yaitu :
·
Gelas beker A yang kosong : 200,70 gr
·
Gelas beker B yang kosong : 193,25 gr
·
Gelas beker A 100 ml masanya yaitu
286,51 gr
·
Gelas beker B 200 ml masanya yaitu
375,02 gr
Dari hasil pengukuran
suhu yaitu :
o
Suhu gelas beker A setelah dipanaskan
yaitu 71°C
o
Suhu dari gelas beker A ke gelas beker B
yaitu 31°C
o
Suhu campuran air gelas beker A dan B
yaitu 41°C
Tugas
dan pertanyaan
1.
Berapa
kalori yang diserap oleh lingkungan (kaloor yang hilang) ?
Jawab :
Diketahui :
mp = massa gelas A yang berisi – massa gelas A
kosong tp
= 71°C
= 286,51 gr
– 200,70 gr td = 31°C
= 85,81 gr t = 42°C
md
=
massa gelas B yang berisi – massa gelas
B kosong
= 375,02 gr – 193,25 gr
=
181,77 gr
Ditanyakan : (Qhilang)
?
Penyelesaian :
Δtp
= tp
– t Δtd
= t
- td
= 71°C - 42°C = 42°C - 31°C
= 29°C = 11°C
Qlepas
= Qterima
Mp x cp
x Δtp
= Md
x cd
x Δtd
+ Qhilang
85,8 gr
x 1
x
29°C
=
181,7
gr x 1
x 11°C
+ Qhilang
2488,2 = 1988,7 +
Qhilang
Qhilang
=
2488,2 – 1988,7
Qhilang
=
489,5 joule
Jadi
jumlah kalor yang hilang yaitu = 489,5 joule
2.
Apa
cara yang bisa ditempuh untuk mengurangi kalor yang hilang ? Beri contoh alat
yang dirancang dengan pertimbangan mengurangi kalor yang hilang ? Bagaimana
cara kerjanya ?
Jawab :
Kalor dapat berpindah
dapat melalui suatu zat perantara maupun tanpa zat perantara, zat perantara
yang dapat menghantarkan kalor disebut dengan konduktor, sedangkan yang tidak
dapat menghantarkan panas disebut dengan isolator.
Kalor dapat berpindah dengan 3 cara,
yaitu : konduksi (hantaran), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran). Untuk
menghambat :
1.
Perpindahan kalor secara konduksi dengan cara memberi sekat / celah yang
diisi hampa udara
2.
Perpindahan kalor secara konveksi dengan cara mengisolasi panas dalam
suatu ruangan dengan memberikan wadah/tutup
3. Perpindahan kalor secara radiasi dengan cara
ruangan untuk mengisolasi seperti pada konveksi dan diberi warna putih
mengkilap (perak), karena warna putih mengkilap tidak akan menyerap kalor
dengan baik. Selain itu dapat juga dilakukan dengan radiasi kalor dapat
dihalangi dengan cara memberikan tabir/penutup yang dapat menghalangi cahaya
yang dipancarkan dari sumber cahaya.
Contoh
alat dan cara kerjanya, yaitu :
ü Termos
Termos merupakan dapat mencegah
perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, maupun radiasi. Termos mempunyai
dinding rangkap yang berlapis perak di bagian dalamnya. Ruang antara kedua
dinding tersebut merupakan daerah hampa udara. Es di dalam termos dapat
bertahan lama karena tidak memperoleh kalor dari luar. Begitu pula minuman yang
panas akan tetap panas dalam waktu yang lama karena kalor sulit keluar dari
termos. Perpindahan kalor secara konduksi tidak mungkin terjadi di dalam termos
sebab di dalam termos terdapat kaca yang sukar menghantarkan kalor. Perpindahan
kalor secara konduksi dan konveksi terhambat oleh ruang hampa udara.
Perpindahan kalor secara radiasi juga tidak dapat terjadi karena hampir seluruh
kalor dipantulkan kembali oleh permukaan yang mengkilap.
Termos dibuat untuk
mencegah perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, maupun radiasi. Dinding
termos dibuat untuk menghambat perpindahan kalor pada termos, dengan cara :
·
Permukaan tabung kaca bagian dalam
dibuat mengkilap dengan lapisan perak yang berfungsi mencegah perpindahan kalor
secara radiasi dan memantulkan radiasi kembali ke dalam termos,
·
Dinding kaca sebagai konduktor yang
jelek, tidak dapat memindahkan kalor secara konduksi, dan
·
Ruang hampa di antara dua dinding kaca,
untuk mencegah kalor secara konduksi dan agar konveksi dengan udara luar tidak
terjadi.