BAB
III
TINJAUAN KASUS
Seorang
ibu Ny.A umur 31 tahun melahirkan anak ke tiga pada tanggal 7 Juli 2014 datang
ke Klinik Mitra 2 minggu setelah melahirkan dengan keluhan sangat merasa
sedih, tidak ingin melihat apalagi mendekati bayinya, karena lahir bayi
perempuan, ibu tidak nafsu makan, merasa lelah yang berlebihan dan tidak
bisa tidur. Hasil pemeriksaan fisik, TD: 110/70 mmHg, nadi: 90 x/menit, suhu:
36oC, pernafasan: 24 x/menit
ASUHAN
KEBIDANAN PADA NY.A P3A0AH3 DENGAN DEPRESI POSTPARTUM
DI
KLINIK MITRA GUNUNG KIDUL
I. PENGUMPULAN
DATA DASAR
Pengkajian
dilakukan pada hari jumat tanggal 21 Juli 2014 pukul 14.00 WIB
A. Data
Subyektif
1. IDENTITAS/BIODATA
Nama
pasien : Ny.
A Suami
Pasien : Tn. B
Umur :
31
tahun Umur :
35 tahun
Suku/bangsa :
Jawa/Indonesia Suku/bangsa :
Jawa/Indonesia
Agama :
Islam Agama :
Islam
Pendidikan :
SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan :
IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Wonosari
No.
14 Alamat
:Wonosari
No.14
2. KELUHAN
UTAMA
Ibu
mengatakan 2 minggu yang lalu mengeluh sangat merasa sedih, tidak ingin melihat
apalagi mendekati bayinya, karena lahir bayi perempuan, ibu tidak nafsu makan
merasa lelah yang berlbihan dan tidak bisa tidur.
3. RIWAYAT
PERSALINAN
Anak
lahir tanggal : 7 Juli 2014 pukul
12.30 WIB
Jenis
kelamin :
Perempuan
Jenis
persalinan :
spontan
No
|
Keadaan
|
Uraian
|
Jumlah Perdarahan
|
Lamanya
|
1.
|
Kala I
|
Lamanya 5 jam
|
Blood slym
|
4 jam 45 menit
|
2.
|
Kala II
|
Pukul 12.30 WIB, persalinan spontan jenis kelamin perempuan, BB 3500
gram, PB 48 sm, apgar score 10 rupture perenium tidak ada
|
50 cc
|
15 menit
|
3.
|
Kala III
|
Plasenta lahir pukul 12.45 dengan manajemen aktif kala III, berat
plasenta 500 gr, panjang tali pusat 20 cm, kotiledon dan fisik lengkap
|
150 cc
|
125 menit
|
4.
|
Kala IV
|
Keadaan umum baik, kesadaran composmentis, TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi baik, tidak ada nyeri tekan, TD : 120/70 mmHg, RR : 20
x/menit, suhu : 36, pols 80 x/menit
|
100 cc
|
2 jam
|
4. RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat
kesehatan yang lalu
- Klien
tidak pernah menderita penyakit menular, misal : HIV /AIDS, Hepatitis B
- Klien tidak pernah menderita penyakit menahun,
misal : asma
- Klien tidak pernah menderita penyakit menurun,
misal : hipertensi, DM
- Klien tidak mempunyai alergi terhadap makanan /
minuman dan obat-obatan
- Klien depresi setiap melahirkan
Riwayat kesehatan suami / keluarga
- Klien tidak pernah menderita penyakit menular,
misal : HIV /AIDS
- Klien tidak pernah menderita penyakit menahun,
misal : asma
- Klien tidak pernah menderita penyakit menurun,
misal : hipertensi, DM
Keadaan psikososial budaya
Suami
klien mengatakan istrinya
terlihat murung , tampak sedih , tidak mau makan dan tidak mau menyusui anaknya
sejak 4 hari yangselamat. Suami dan keluarga mendukung kelahiran
bayinya. Hubungan ibu dan masyarakat baik
5. POLA
KEBIASAAN SEHARI-HARI
a. Pola
Nutrisi
Selama
Hamil :
Ibu mengatakan makan
3 kali sehari, dengan porsi 1 piring nasi, ½ mangkuk sayur, lauk-pauk, tempe,
tahu, kadang ikan/ayam. Ibu sering minum susu, nafsu
makan ada, minum 6-8 gelas/hari
Selama
Nifas :
Ibu mengatakan makan
2 kali sehari, dengan porsi ½ piring nasi, ¼ mangkuk sayur, lauk-pauk, tempe,
tahu, kadang ikan/ayam. Ibu sering minum susu, nafsu makan ada, minum 6-8
gelas/hari
b. Personal
Hygiene
Selama
Hamil
Ibu
mengatakan Mandi 2 x sehari, ganti pakaian 2 x sehari, keramas 3 x sehari
minggu.
Selama
Nifas
Ibu
mengatakan Mandi 1 x sehari, ganti pakaian 2 x sehari, keramas 1 x seminggu.
c. Pola
Istirahat dan Tidur
Selama
Hamil : Ibu
mengatakan tidur 7-8 jam/ hari
Selama
Nifas : ibu
mengatakan sulit tidur , tidur 4-5 jam/ hari
d. Pola Aktivitas
Selama hamil
Ibu
mengatakan bekerja dan beraktifitas seperti biasa dengan sendiri
Selama nifas
Ibu
mengatakan masih perlu bantuan untuk berkatifitas
e. Pola
Eliminasi
Selama
hamil
Ibu
mengatakan BAB 1 kali sehari, BAK 6-8 kali sehari, jumlah banyak, warna jernih
Selama
nifas
Ibu
mengatakan BAB 2 kali sehari, BAK 3-4 kali sehari, jumlah banyak, warna jernih
6. RIWAYAT
KESEHATAN SEKARANG
Keluhan
ibu sekarang adalah sulit tidur, cemas, tidak nafsu makan, perasaan tidak
berdaya, tidak senang melihat bayinya, tidak perhatian pada bayinya dan
penampilannya.
7. KEADAAN
PSIKOLOGI
Ibu
sedih tidak mau melihat atau merawat bayinya karena bayi lahir perempuan, ibu
cemas takut suami dan keluarga tidak menyukai bayinya.
m B. Data
Objektif
a. Pemeriksaan
Umun
1. Keadaan
Umum : ibu tampak kusut dan lemah
2. Kesadaran :
Composmentis
Tanda
– Tanda Vital
TD :
110/70 mmHg
Suhu : 36 ºC
Nadi : 90 x / Menit
Respirasi : 24 x / Menit
b. Pemeriksaan
Fisik
1. Rambut :
hitam, pendek, agak lepek
2. Wajah :
tidak ada odema dan cloasma gravidarum
3. Mata :
konjungtiva agak pucat, sklera tidak ikhterik, tidak ada pembengkakan
4. Hidung :
simetris, bersih, tidak ada peradangan, tidak ada polip, fungsi penciuman norma
5. Mulut :
kurang bersih, terdapat stomatitis, tidak ada caries, pengecapan baik
6. Telinga :
simetris kanan/kiri, keadaan bersih, pendengaran normal
7. Leher :
tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan vena jugularis
8. Dada :
simetris kanan/kiri, gerakan dada saat inspirasi dan ekspirasi seirama, tidak
terdengar ronchi, tidak terdengar wheezing, suara nafas baik, jantung tidak ada
mur-mur
9. Payudara :
simetris kanan/lkiri, puting menonjol, tidak ada benjolan, keadaan kurang
bersih, terjadi pembengkakan
10. Abdomen :
TFU tidak teraba, tidak ada nyeri tekan, terdapat strie gravidarum
11. Genetalia :
genetalia kurang bersih, tidak ada luka heating, lochea alba, tidak ada odema
dan hemoroid
12. Ekstremitas
:
Atas :
simetris kanan/kiri, tidak ada cacat, bebas digerakan, lengkap, kurang bersih,
kuku jari tangan panjang-panjang dan kotor
Bawah :
simetris kanan/kiri, tidak ada cacat, bebas digerakan, lengkap, kurang bersih,
kuku pada jari kaki panjang dan kotor, tidak ada varises dan odema
II. INTERPRESTASI
DATA
A. Diagnosa
Ibu
P3A0AH3 postpartum 2 minggu dengan depresi postpartum
Dasar
:
Ibu
P3A0AH3 postpartum tanggal 21 Juli 2014 pukul 14.00 WIB
Ibu
mengatakan sulit tidur, tidak nafsu makan, perasaan tidak berdaya, tidak senang
melihat bayinya, tidak mau mendekati bayinya, tidak ada perhatian terhadap
penampilannya dengan keadaan ibu yang kotor dan lemah.
B. Masalah
1. Gangguan
pemenuhan nutrisi
Dasar
:
a. P3A0AH3
postpartum tanggal 21 Juli 2014 pukul 14.00 WIB
b. Ibu
tidak nafsu makan
c. Ibu
makan 2 kali sehari dengan porsi ½ piring nasi, ¼ mangkuk sayur dan
lauk pauk
2. Gangguan
pola istirahat
Dasar
:
a. P3A0AH3
postpartum tanggal 21 Juli 2014 pukul 14.00 WIB
b. Ibu
mengatakan sulit tidur, tidur 4-5 jam sehari
c. Ibu
tidak pernah tidur siang
3. Gangguan
personal hygiene
Dasar
:
a. Ibu
tidak pernah perhatian terhadap dirinya dengan keadaan tubuh yang kotor
b. Ibu
tidak mandi 1 kali seminggu
c. Ibu
keramas 1 kali seminggu
d. Ibu
tidak mau merawat diri
C. Kebutuhan
1. Informasi
perawatan bayi sehari-hari
2. Pemenuhan
nutrisi ibu nifas
3. Penyuluhan
pesonal hygiene
4. Penanganan
depresi postpartum
III. IDENTIFIKASI
DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL
1. Potensi
Terjadi Depresi Berat
Dasar
:
a. Ibu
sulit tidur
b. Ibu
merasa sedih
c. Ibu
tidak mau melihat apalagi mendekati bayinya
d. Ibu
tidak ada perhatian terhadap penampilan dirinya
2. Potensial
mastitis dan abses
Dasar
:
a. Keadaan
payudara yang kotor
b. Air
susu yang tidak disusukan pada bayinya
IV. IDENTIFIKASI
KEBUTUHAN YANG MEMERLUKAN PENANGANAN SEGERA KONSULTASI DAN KOLABORASI
Kolaborasi dengan dokter atau psikiater
untuk mendapat terapi
V. PERENCANAAN ASUHAN
1. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang
keadaan ibu saat ini
a. Jelaskan pada ibu bahwa ibu menderita
depresi postpartum yaitu depresi setelah melahirkan karena tidak menginginkan
anak perempuan
b. Libatkan keluarga unutk membantu ibu beristirahat, melakukan
aktivitas dan melakukan interaksi dengan bayinya.
2. Observasi keadaan umum ibu dan tanda
vital
a. Memantau keadaan ibu apakah masih lemah
dan kusut
b. Memantau TD, nadi, suhu, dan pernafasan
ibu
3. Bantu ibu memenuhi kebutuhan nutrisi
dan personal hygiene
a. Anjurkan ibu untuk makan 3 kali sehari
dengan menu yang sehat dan bergizi
b. Anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan
dengan mandi sehari 2 kali, keramas 2 hari 1 kali, memotong kuku dan
membersihkan payudara.
4. Ajarkan tentang perawatan bayi
a. Ajarkan cara memandikan bayi
b. Ajarkan tentang cara perawatan tali
pusat
c. Ajarkan pada ibu tentang pemenuhan
nutrisi yang baik untuk bayi
5. Libatkan keluarga dan teman-teman terdekatnya
untuk memberi dukungan dan semangat
6. Jelaskan faktor-faktor yang memperberat
depresi dan cara penanganannya
a. Jelaskan hal-hal lain yang bisa
menambah berat depresi
b. Ajarkan ibu bagaimana cara penanganan
depresi postpartum
7. Kolaborasi dengan dokter atau psikiater
VI. IMPLEMENTASI ATAU PELAKSANAAN
1. - Menjelaskan pada ibu dan keluarga
tentang keadaan ibu saat ini bahwa ibu menderita depresi postpartum, yaitu
depresi setelah melahirkan yang dipengaruhi oleh keadaan hormonal, dukungan
sosial, emotional relation ship (teman dekat) komunikasi dan kedekatan,
struktur keluarga, antropologi, perkawinan, demografi, psikososial dan
lingkungan.
- Menjelaskan pada ibu bahwa ibu
mengalami depresi karena tidak menghendaki lahirnya anak perempuan, oleh krena
itu beri penjelasan pada ibu bahwa anak perempuan maupun laki-laki sama saja,
karena sama-sama titipan tuhan.
2. Mengobservasi keadaan ibu, yaitu TD,
nadi, suhu, dan pernafasan ibu, melihat apakah ibu masih lemah
3. Membantu ibu memenuhi kebutuhan nutrisi
dan personal hygiene dengan cara menganjurkan ibu untuk makan 3 kali sehari
dengan menu yang sehat dan begizi, ibu bisa makan nasi dengan lauk, seperti
tempe, tahu, telor, ikan atau daging. Ibu anjurkan banyak makan buah untuk
memulihkan keadaan.
4. Menganjurkan ibu tentang perawatan bayi
yang benar, mandi lap, dan mandi rendam. Mengajarkan ibu cara perawatan tali
pusat dengan kasa steril, kasa tidak boleh basah dengan alkohol atau betadin.
Alkohol atau betadin hanya diolesi dengan contenbooth.
5. Menganjurkan keluarga dan teman teman
terdekat untuk membantu ibu menjalani interaksi dengan anaknya dengan cara
menggendong bayinya dan menyusuinya.
6. Menjelaskan pada ibu bahwa ada beberapa
yang dapat memperberat depresi postpartum antara lain :
a. Ketidakseimbangan hormon yang semakin
meningkat
b. Lingkungan keluarga yang tidak
mendukung
c. Semangat ibu untuk sembuh sendiri
Dan mengajarkan cara penangan depresi
postpartum yaitu:
a. Batasi pengunjung jika kehadiran mereka
mengganggu istirahat
b. Untuk sementara ini hindari konsumsi
coklat atau gula berlebihan karena dapat memicu depresi
c. Perbanyak mendengar musik favorit agar
merasa rileks, disarankan musik-musik yang menenangkan
d. Lakukan olahraga atau latihan-latihan
ringan
e. Sesekali berpergianlah agar tidak bosan
f. Dukungan dari suami dan anggota
keluarga lainnya sangat berpengaruh bagi keadaan psikis ibu.
VII. EVALUASI
1. Ibu mengerti tentang kondisinya saat
ini
2. Keadaan umum ibu lemah, kesadaran composmentis
3. Tanda-tanda vital
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 90 x/ menit
Suhu : 36oC
RR : 24 x/ menit
4. Ibu mengerti hal-hal yang dijelaskan
dan mau melakukan hal-hal yang dianjurkan oleg bidan
5. Ibu mandi sore, tapi belum untuk
mencuci rambutnya
6. Ibu masih belum mau makan
CATATAN PERKEMBANGAN 28 hari setelah persalinan
Tanggal 18 Agustus 2014, pukul 16.00
WIB
S :
1. Ibu mengatakan sudah nafsu makan
2. Ibu mengatakan sudah mulai menyayangi
bayinya dan mau marawatnya
3. Ibu mengatakan sudah mulai
memperhatikan diri dan pesonal hygiene
O :
1. Keadaan umum ibu baik
2. Tanda-tanda vital
TD : 100/70 mmHg
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5oC
RR : 20 x/menit
3. Ibu makan selalu dihabiskan, ibu tampak
bersih dan rapi, ibu sudah menyusui anaknya, eliminasi BAK 5-6 x/hari BAB 2
hari sekali, TFU sudah tidak teraba, pengeluaran pervaginam lochea alba, dan
ASI sudah keluar
A :
1. Depresi postpartum sudah berkurang
2. Penyuluhan tentang ASI ekslusif
3. Penyuluhan tentang KB
P :
1. Latihan terapi dengan konseling bidan
ke ibu, dan dengan tujuan ibu untuk berinteraksi dengan bayinya agar timbul
rasa sayng
2. Anjurkan ibu tetap menyusui anaknya
3. Anjurkan ibu untuk tetap melaksanakan
apa yang telah dianjurkan oleh bidan
4. Anjurkan ibu untuk terap menjaga
personal hygiene
5. Anjurkan ibu untuk melakukan perawatan
bayi sehari-hari
6. Jelaskan jenis-jenis alat kontrasepsi
yang dapt menjarangkan kehamilan
7. Jelaskan keuntungan dan kerugian
tiap-tiap alat kontrasepsi
8. Anjurkan pada ibu untuk mendiskusikan
kepada suami alat kontrasepsi apa yang akan dipilih.
BAB
IV
PEMBAHASAN
Asuhan
Kebidanan Pada Ny. A P3A0AH3 dengan depresi berat postpartum di Klinik
Mitra Gunung Kidul.
A. Pengkajian
Pada
pengkajian yang dilakukan untuk mengumpulkan data dasar tentang keadaan pasien
pada NY.A Umur 31 tahun P3A0AH3 dengan
postpartum didapatkan hasil yaitu:
Data
Subjektif
1. Umur
a. Menurut
Tinjauan Teori
Umur dikatakan
berpengaruh / memiliki resiko jika <20 tahun karena alat-alat reproduksi
belum matang dan psikis yang belum siap dan >35 tahun rentan sekali terjadi
komplikasi-komplikasi dalam kehamilan dan perdarahan dalam masa nifas, jadi
usia reproduktif (subur) seorang wanita yang baik dalam siklus reproduksi
berkisar dari usia 20-35 tahun
b. Menurut
Tinjauan Kasus
Pada tinjauan kasus
didapatkan umur Ny. A 31 tahun.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan
teori dan tinjauan kasus tidak ditemukan adanya kesenjangan. Hal ini terlihat
dari Ny.A yang berusia 31 tahun, usia Ny.A adalah usia reproduktif (subur)
seorang wanita yang baik dalam siklus reproduksi, berkisar dari usia 20-35
tahun
2. Keluhan Utama
Suami
pasien mengatakan sejak melahirkan anak ketiga pada tanggal 7 Juli 2014, 2
minggu postpartum istrinya terlihat sedih, tidak ingin melihat bayinya
apalagi mendekati bayinya karena lahir bayi perempuan, ibu itdak nafsu makan,
merasa lelah yang berlebihan dan tidak bisa tidur.
a. Tinjauan
teori :
Depresi berat post
partum adalah depresi berat yang terjadi 7 hari setelah melahirkan dan
berlangsung selama 30 hari, dapat terjadi kapanpun bahkan sampai 1 tahun
kedepan.
Gejala
yang menonjol dalam depresi berat post partum adalah trias depresi
yaitu:
1. Berkurangnya
energy
2. Penurunan
efek
3. Hilang
minat (anhedonia)
Ling
dan Duff(2001) mengatakan bahwa gejala depresi berat post partum yang dialami
60% wanita mempunyai karateristik dan spesifik antara lain:
1. Trauma
terhadap intervensi medis yang terjadi
2. Kelelahan
dan perubahan mood
3. Gangguan
nafsu makan dan gangguan tidur
4. Tidak
mau berhubungan dengan orang lain
5. idak
mencintai bayinya dan ingin menyakiti bayinya atau dirinya sendiri.
b. Menurut
Tinjauan Kasus
Pada tinjauan kasus
didapatkan ibu terlihat terlihat sedih, tidak ingin melihat bayinya
apalagi mendekati bayinya karena lahir bayi perempuan, ibu itdak nafsu makan,
merasa lelah yang berlebihan dan tidak bisa tidur.
c. Pembahasan
Berdasarkan tinjauan
teori dan tinjauan kasus diatas ibu didapatkan adanya kesenjangan. Hal ini
dapat didilihat 2 minggu setelah melahirkan anak ketiga pada tanggal 7 Juli
2014 ibu terlihat sedih, tidak ingin melihat bayinya apalagi
mendekati bayinya karena lahir bayi perempuan, ibu itdak nafsu makan, merasa
lelah yang berlebihan dan tidak bisa tidur.
Setelah dilakukan
pemeriksaan, didapatkan hasil dari pelaksanaan, perencanaan, dan evaluasi,
bahwa 28 hari setelah persalinan ibu mengatakan sudah nafsu makan, ibu
mulai menyayangi bayinya dan mau merawatanya, ibu sudah mulai memperhatikan
diri dan personal hygiene
0 komentar:
Posting Komentar